Monday, November 11, 2013

SHU KOPERASI


SHU KOPERASI


SHU Koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue ) atau biasa dilambangkan (TR) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost) dengan lambang (TC) dalam satu tahun waktu. SHU Koperasi diatur dalam UU No. 25/1992 tentang perkoprasian pasal 45. Pembagian SHU kepada anggota dilakukan berdasarkan usaha yang dilakukan masing-masing anggota dan itu menyebabkan perbedaan nominal antar anggota koperasi.

Rapat Anggota adalah sumber dari keputusan yang akan diambil dalam menggunakan SHU bisa di bidang pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi. Pemupukan modal dana cadangan ditetapkan di dalam Rapat Anggota. Proses perhitungan SHU membutuhkan informasi total SHU koperasi pada satu tahun buku, presentase SHU anggota, total simpanan seluruh anggota, total seluruh transaksi, volume usaha per anggota, presentase SHU untuk simpanan anggota dan presentase SHU untuk transaksi anggota.

SHU adalah salah satu perbedaan koperasi dengan badah usaha lainya yang mendasar kepada deviden yang diperoleh pemilik saham secara proporsional. SHU atas jasa modal dan SHU atas jasa usaha adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota koperasi. SHU koperasi dibagikan dengan aturan yang di tetapkan pada Anggaran Dasar yang meliputi cadangan koperasi, jasa anggota, dana pengurus, dana karyawan, dana pendidikan, dana sosial dan dan untuk pembangunan lingkungan.

TUJUAN & NILAI KOPERASI


TUJUAN & NILAI KOPERASI

Nama : Julio Indra P. Sidiki

NPM   : 23212993 / 2 EB 16

 

Koperasi adalah suatu badan usaha yang didirikan untuk kepentingan bersama. Koperasi mempunyai tujuan utama untuk mensejahterakan anggotanya. Tujuan itu bisa dilihat dengan adanya konsep simpan-pinjam uang untuk anggota koperasi. Tujuan koperasi. Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-mata hanya pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat ( benefit oriented )

Koperasi indonesia berangkat dari nilai kebersamaan yang tercermin dengan budaya masyarakat Indonesia yaitu gotong royong. Nilai yang terkandung dalam koperasi Indonesia juga tidak terlepas dari pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi.

Nilai nilai koperasi adalah nilai egaliterian, kesamaan, kekeluargaan, peduli terhadap sesama dan kemandirian. Koperasi Indonesia berangkat dari nilai koletivisme yang tercermin dengan budaya gotong royong. Dasar itulah yang membuat koperasi berbeda dengan badan usaha yang lain.

Monday, October 21, 2013

INDIKATOR KESEHATAN BANK


Tingkat Kesehatan Bank


Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter. Tujuan menjalankan fungsi-fungsi tersebut adalah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi perekonomian secara keseluruhan.

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank


Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar didasarkan pada faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning dan Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat kesehatan juga memerlukan penyempurnaan. Saat ini BI tengah mempersiapkan penyempurnaan sistem penilaian bank yang baru, yang memperhitungkan sensitivity to market risk atau risiko pasar.

CAMEL adalah faktor-faktor yang diperhitungkan dalam system baru ini nantinya. Kelima faktor tersebut memang  merupakan faktor yang menentukan kondisi suatu bank. Apabila suatu bank mengalami permasalahan pada salah satu faktor tersebut (apalagi apabila suatu bank mengalami permasalahan yang menyangkut lebih dari satu faktor tersebut), maka bank tersebut akan mengalami kesulitan.

Berdasarkan kuantifikasi atas komponen-komponen sebagaimana diuraikan di atas, selanjutnya masih dievaluasi lagi dengan memperhatikan informasi dan aspek-aspek lain yang secara materiil dapat berpengaruh terhadap perkembangan masing-masing faktor. Pada akhirnya, akan diperoleh suatu angka yang dapat menentukan predikat tingkat kesehatan bank, yaitu Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat.

Monday, September 30, 2013

Belajar dari Keledai

Suatu Hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.
Sementara si petani, sang pemiliknya memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, dia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga
perlu ditimbun karena berbahaya. Jadi tidak berguna menolong si keledai.
Ia mengajak tetangganya untuk membantunya.
Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia meronta-ronta.
Tetapi kemudian, ia menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah
dituangkan ke dalam sumur, si petani tercengang melihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan
kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan.
Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa
punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu,
namun si keledai juga terus mengguncangkan badannya dan kemudian
melangkah naik.
Si keledai akhirnya bisa meloncat dari sumur dan melarikan diri.

Apa hikmah dari cerita di atas?
Kehidupan tentu akan selalu menuangkan segala macam persoalan dan masalah.
Cara untuk keluar dari masalah (kesedihan, keterpurukan, kemiskinan) itu adalah dengan mengguncangkan segala macam kotoran
dari dalam diri, pikiran, dan hati kita agar dapat melangkah naik
dan bangkit menuju keberhasilan.
Jadikan persoalan hidup yang ada merupakan satu batu pijakan untuk
melangkah. Kita dapat keluar dari “sumur” terdalam  dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah.
Penuhilah diri kita dengan pikiran-pikiran optimis dan positif lalu melangkahlah naik.

Sunday, September 29, 2013

Koperasi Sosialis

Konsep Koperasi Sosialis

Konsep Koperasi Sosialis merupakan konsep yang direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah setempat. Konsep ini dibentuk dengan tujuan menaikan ekonomi pemerintah, merealisasikan rencana produksi serta menunjang perencanaan nasional.

Tuesday, May 14, 2013

Jurnal Ekonomi


Review : Recognition and Prioritization of Internal and External Factors Affecting Development Strategies of Iran Tourism (Ramin Asadi, 2011)

Latar Belakang
Penghargaan dan sistem prioritas terhadap kondisi yang mempengaruhi faktor-faktor dalam industri pariwisata merupakan salah satu hal langkah terpenting dalam membangun tujuan dan rencana strategis jangka panjang baik secara regional maupun nasional.

Tujuan
Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi industri pariwisata. Terutama bagi pemerintah agar dapat mengambil pelajaran dari hasil penelitian dan mengetahui faktor apa saja yang berpotensi meningkatkan sektor pariwisata dan berusaha mengembangkannya dengan maksimal sehingga industri pariwisata di Iran dapat berkembang.

Metodologi
Riset ini menggunakan studi literatur dan Delphi Model serta informasi pariwisata lainnya, faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi industri pariwisata di Iran dan penerapan Expert Choice Software dan matriks perbandingan, pembobotan dimensi, kriteria dan sub-kriteria yang dikalkulasikan. Dengan sistem prioritas dari faktor internal dan eksternal dalam industri pariwisata Iran, bisa menjadikan faktor eksternal menjadi lebih bermanfaat. Untuk membuat determinan jumlah sample, digunakan Morgan Formula. Total kumlah sample adalah 278  dengan menggunakan metode sampling dan teknis yang dipilih dari setiap negaranya.

Kesimpulan
Perkembangan industri pariwisata di Iran dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan industri antara lain, faktor politik, faktor ekonomi, faktor kompetitif dan faktor geografis. Sengketa politik menjadi faktor utama yang mempengaruhi perkembangan industri pariwisata di Iran, kemudian situasi ekonomi dunia juga mengambil peran dalam perkembangan industri ini. Selain itu, negara tetangga Iran merupakan saingan terberat dalam mengembangkan industri yang ada karena sebagian besar negara tersebut menawarkan pesona alam yang sama menawannya dengan Iran tanpa dibayangi masalah sengketa politik dan lainnya.
Letak geografis Iran membuat wisatawan harus benar-benar merencanakan keberangkatan diwaktu yang tepat, karena tidak pada semua musim kita bisa nyaman berkunjung ke Iran. Jika salah dalam memperhitungkan cuaca dan musim, kita tidak akan bisa menikmati liburan dengan nyaman lantaran cuaca yang begitu panas ataupun hujan yang terus menerus sampai bisa menyebabkan banjir.

Faktor internal yang mempengaruhi industri pariwisata Iran diantaranya adalah favorability, faktor hokum dan negara. Favorability yang dimaksud disini adalah dalam hal produk khas yang biasa dijadikan sebagai buah tangan wisatawan untuk dibawa kembali ke negara asal dan juga atraksi atau pameran-pameran khas Iran yang bisa menarik wisatawan untuk datang kembali ke Iran untuk melihat pertunjukkan tersebut.

Kemudian, faktor hokum dan negara, seperti kita ketahui sebelumnya bahwa iran memiliki beberapa undang-undang khusus yang tidak ada di negara lain sehingga banyak wisatawan yang merasa tidak nyaman dengan peraturan tersebut. Iran juga memiliki citra yang kurang baik di mata wisatawan dari beberapa negara yang menyebabkan pariwisata di Iran kurang berkembang.

Poin terbesar adalah agar Iran dapat meminimalisasi konflik dalam negeri serta bersikap lebih terbuka dan ramah kepada wisatawan serta mulai memperkenalkan kebudayaan setempat agar wisatawan lebih banyak lagi yang ingin datang dengan berbagai pengalaman menarik.


Review : Factors Affecting Sustainability Development: High-Tech Manufacturing Firms in Taiwan (Kris M. Y. Law, 2009)

Latar Belakang
Pembangunan keberlanjutan merupakan isu terpenting saat ini dalam industri teknologi tinggi. Pertumbuhan organisasi maupun firma yang telah menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan juga turut berkontribusi dalam tujuan perkembangan strategi. Riset ini didasari pada perusahaan manufaktur di Taiwan. Taiwan, karena masalah geografis, ekonomi dan sejarahnya, maka dijadikan contoh untuk negara-negara lainnya. Taiwan memegang posisi 3 (tiga) tertinggi dalam pasar elektronik di Asia yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor yang memotivasi strategi perkembangan keberlanjutan dan implementasinya serta pembelajaran tentang hubungan antara faktor motivasi dengan readiness of implementation pada strategic level dan tactical level pada perusahaan manufaktur di Taiwan.

Metodologi
Metodologi yang dipergunakan dalam riset ini adalah riset model, metode kuantitatif (sistem kusioner), pengumpulan data, dan membuat result dari data yang telah disusun sebelumnya.

Kesimpulan
Banyak sekali faktor yang sangat mempengaruhi kesuksesan dalam implementasi strategi keberlanjutan di Industri Teknologi. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi perkembangan keberlanjutan dibagi menjadi dalam 3 bagian, management, internal factors dan external factors.
1.        Management
·      Strategi dan Kebijakan
·      Pola pikir
2.        Internal Factors
·      Sistem
·      Pengukuran
·      Kebutuhan yang lebih tinggi
·      Performance enhancement
3.        External Factors
·      Hukum dan regulasi
·      Tekanan social
·      Tren Pasar
·      Kompetisi

Faktor utama disini adalah persaingan pasar global. Riset ini mengidentifikasi kunci utama dalam faktor motivasi yang mempengaruhi strategi keberlanjutan dan hubungan antara faktor motivasi dengan perusahaan yang mengadopsi strategi ini (management willingness) dan level taktis (resource allocation dan attitudes).


Review : Surveying and Identifying the Factors Affecting Successful Implementation of Business Strategies in Companies of Fars Province Industrial Towns (Case Study: Companies of Food Industries) (Mollahoseini.Ali dan Ahmadkhani.Hadi, Iran, 2012)

Latar Belakang
Riset ini dibuat untuk mensurvey dan mengidentifikasi hambatan pelaksanaan keberhasilan strategi bisnis di perusahaan industri makanan dan menyimpulkan serta menganalisis faktor eksploratori pertanyaan penelitian yang dipimpin untuk mengidentifikasi lima faktor berikut: konsekuensi perencanaan, hambatan organisasi, hambatan manajerial, individu dan staf rintangan dan hambatan lingkungan.

Tujuan
Untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat pelaksanaan keberhasilan strategi bisnis tersebut.

Metodologi
Metode riset terbaik yang dipergunakan dalam riset ini adalah menggunakan Mixed Method Design.  Metode yang dipergunakan seperti : Statistical Community Sample, Data Collecting Tools, Data Analysis Methods.

Kesimpulan
Hambatan pelaksanaan keberhasilan strategi bisnis terdiri dari:
a.         Hambatan individu
b.        Kendala terkait dengan konsekuensi dari perencanaan
c.         Hambatan organisasi
d.        Hambatan lingkungan
e.         Hambatan manajemen

Hambatan individu memiliki peran tertinggi diantara kelima hambatan lainnya. Kurangnya pemahaman yang diketahui oleh seorang karyawan akan mempengaruhi kegagalan strategi bisnis serta manajemen birokrasi yang diterapkan oleh manajer akan menghambat keberhasilan perusahaan.

Pada dasarnya, tantangan utama dalam manajemen strategis terletak pada implementasi dari strategi daripada dalam mengembangkan strategi tersebut. Yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan strategi adalah sebagai:
·           Struktur organisasi
·           Budaya organisasi
·           Informasi dan komunikasi
·           Motivasi dan sistem penghargaan
·           Menyediakan sumber daya yang memadai
·           Proses pengambilan keputusan
·           Komunikasi yang efektif
·           Pendidikan
·           Kemampuan dan keterampilan

Penelitian ini telah menunjukkan bahwa manajemen puncak dan perilaku kepemimpinan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan strategi.

Dalam penelitian ini, model akhir dari impeders di keberhasilan pelaksanaan strategi bisnis di perusahaan makanan Fars, telah dikembangkan di perusahaan yang diteliti, yang perusahaan lain dan peneliti dapat menggunakannya sebagai pola untuk mengidentifikasi tingkat impeders dari pelaksana strategi bisnis dalam industri makanan dan industri sejenis lainnya.



Review : Sustainable Development in Nigeria: Roles of Women and Strategies for Their Improvement (Bessie A. Ukpore, 2009)

Latar Belakang
Dalam hal pembangunan Nigeria adalah negara yang sedang dalam tahap berkembang. Jumlah penduduk wanita di negara ini memiliki persentase yang cukup besar. Namun, hanya sekian persen wanita yang mau berpartisipasi dalam membangun negara tersebut.



Tujuan
Riset ini ditujukan untuk mengajak para wanita-wanita Nigeria untuk berani berpartisipasi melaksanakan berbagai bidang pembangunan dalam menaikan taraf kualitas kehidupan bernegara.

Metodologi
Metodologi dalam pembuatan riset ini adalah sebagai berikut :
1.        Memanfaatkan satu suku bahasa masyarakat Nigeria sebagai tiang utama pembangunan.
2.        Meminta bantuan relasinya yaitu Amerika Serikat untuk memenuhi hal-hal yang dibutuhkan untuk pembangunan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya di negara tersebut.

Kesimpulan
Banyak wanita Nigeria yang akhirnya mulai sadar dan merespon rencana pembangunan tersebut yang akan dibantu oleh negara adidaya Amerika dalam mencapai tujuan pembangunan tersebut. Lebih dari itu, jika persentase wanita yang terdidik dalam pembangunan tersebut maka generasi berikutnya akan mewarisi semangat wanita saat ini.  



Review : Factors Affecting the Strategic Growth of Informatioin Communication Technology (ICT) in Kenya: A Case Study of ICT Providers in Kenya

Latar Belakang
Di jaman globalisasi seperti sekarang, pertumbuhan negara sangat berpengaruh terutama dari sektor teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, kita harus mendalami informasi yang ada pada negara Kenya terlebih dahulu sebagai salah satu negara berkembang di benua Afrika yang notabene adalah daerah-daerah negara tertinggal .

Tujuan
Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja dan bagaimana cara untuk meningkatkan sektor teknologi informasi dan komunikasi di negara Kenya. Karena keunikan negara Kenya maka kita bisa belajar banyak dari negara ini.

Metodologi
Metodologi yang dipakai pada studi kasus ini adalah metode pencarian data yang bersumber dari fakta-fakta atau data-data yang ada.

Kesimpulan
Negara Kenya harus menstabilkan perekenomiannya terlebih dahulu agar pertumbuhan di sektor teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat dan bisa seimbang. Untuk itu, dibutuhkan peran dari pemerintah serta dari masyarakat agar terjadi kesinambungan yang akan menciptakan kekuatan di sektor teknologi informasi dan komunikasi.

Saturday, March 30, 2013

SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

BAB I
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
1.     ARTI SISTEM
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dibukukan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Adapun beberapa unsure terpenting dalam sistem adalah sebagai berikut:
-         Sistem mempunya tujuan
-         Sistem mempunyai batas yang memisahkan dari lingkunganya
-         Bersifat terbuka
-         Sistem terdiri dari bagian, unsur, atau komponen
-         Saling berhubungan ketergantungan (intern)
-         Sistem melakukan kegiatan proses atau disebut juga “Processor”
-         Sistem terdapat mekanisme control
-         Sistem mampu mengatur dirinya sendiri dan menyesuaikan diri
2.     PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN DI DUNIA
Dahulu pada awal peradaban manusia sistem yang dipakai adalah “subsistem” dimana ini lebih menitik beratkan terhadap kepentingan masing-masing atau individu. Atau lebih terkenal dengan sistem barter yang masih jauh memikirkan tentang keuntungan.
2.A. SISTEM PEREKONOMIAN PASAR (LIBERALISME/ KAPITALISME)
Sistem ini bisa disebut dengan istilah “invisible hand” atau tangan-tangan yang tidak kelihatan, dasar ini dicetuskan dari paham kebebasan. Yang mengakibatkan minimnya campur tangan pemerintah.
2.B. SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN (ETATISME/SOSIALIS)
Sistem ini berpaham bahwa kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur oleh pemerintah sebegai pengendali utama.
2.C. SISTEM PEREKONOMIAN CAMPURAN
Sistem ekonomi ini adalah campuran dari kombinasi “logis” dari ketidaksempurnaan kedua sistem ekonomi liberalism dan etatisme, yang mengeluarkan peraturan bahwa pemerintah perlu campur tangan aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya.
3.     PERKEMBANGAN EKONOMI DI INDONESIA
3.A. Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru
Dari awal pasca kemerdekaan ’45 Indonesia memilih sistem perekonomian baru yang disebut “Sistem Ekonomi Pancasila” yang di dalamnya terdapat unsur penting yaiutu Demokrasi Ekonomi. Dalam perjalananya ditengah-tengah pergerakan ekonomi juga pernah terjadi etatisme dan liberalis yaitu pada tahun 1950-1965an.
3.B. Perkembangan sistem ekonomi Indonesia setelah Orde Baru
Pasca masuknya orde baru, kondisi ekonomi mulai membaik seperti apa yang di harapkan para rakyat Indonesia yakni, sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila. Di awal perkembangan ekonomi di masa orde baru terjadi rehabilitasi, perbaikan, hamper di seluruh  sector kehidupan termasuk sektor ekonomi.
4.     PARA PELAKU EKONOMI DI INDONESIA
Dalam perekonomian di Indonesia ada 3 pelaku ekonomi yaitu:
-         KOPERASI
Sebagai pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
-         SWASTA
Sebagai Pertumbuhan kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.
-         PEMERINTAH (BUMN)
Sebagai Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi.
BAB II
PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
1.      MACAM-MACAM STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi adalah konsep penting yang harus diperhatikan dalam mempelajari perekonomian. Ada beberapa strategi pembangunan ekonomi yaitu:
1.A. Strategi Pertumbuhan
Strategi ini akan terpusat pada upaya pembentukan modal serta bagaimana menanamkanya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat sehingga menghasilkan efek baik bagi pertumbuhan ekonomi.
1.B. Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Konsep ini menekankan bahwa peningkatan pembangunan lebih ditekankan di dalam sektor teknik social engineering
1.C. Strategi Ketergantungan
Strategi ini mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain, atau meningkatkan produksi nasional yang disertai peningkatan kemampuan dalam bidang produksi dan lebih mencintai produk dalam negeri.
1.D. Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini berisi tentang sebab-sebab perbedaan daerah miskin berkembang daripada daerah kaya/maju. Dikarenakan kemampuan pengaruh menyebar dari kaya ke miskin (spread effect) lebih kecil dari terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effect)
1.E. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Strategi ini bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan secara missal. Dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Maka sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja.
2.      Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi
Faktor Utama yang sangat mempengaruhi pengambilan strategi adalah tujuan apa yang akan dicapai.

3.      Stategi Pembangunan Ekonomi Di Indonesia
Ada 2 periode Strategi Pembangunan di Indonesia yakni:
-          Sebelum Orde Baru secara teori lebih diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
-          Awal Orde Baru Indonesia lebih focus pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama menekan laju inflasi.
4.      Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan memberikan efek-efek positif antara lain:
-          Adanya pengarahan kegiatan dan pedoman untuk pelaksakan kegiatan.
-          Dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan.
-          Memberi kesempatan untuk memilih beberapa alternative
-          Dapat disusunya skala Prioritas
-          Bisa menjadi alat ukur, pengawasan, serta evaluasi
-          Semua kegiatan berjalan lebih efektif dan efisien
-          Bisa mencapai kestabilan ekonomi.
Dalam Perencanaan Pembangunannya, dibagi menjadi beberapa periode yakni:
Periode sebelum Orde Baru, dibagi dalam:
-          Periode 1945 – 1950
-          Periode 1951 – 1955
-          Periode 1956 – 1960
-          Periode 1961 – 1965
Periode setelah Orde Baru, dibagi dalam:
-          Periode 1966 s/d 1968, Periode Stabilisasi dan Rehabilitasi
-          Periode Replita I (1969/70 - 1973/74)
-          Periode Replita II (1974/75 – 1978/79)
-          Periode Replita III (1979/80 – 1983/84)
-          Periode Replita IV (1984/85 – 1988/89)
-          Periode Replita V (1989/1990 – 1993/94)


BAB III
PETA PEREKONOMIAN INDONESIA
A.   KeadaanGeografis Indonesia
        Indonesia merupakan Negara kepulauan karena itu Indonesia mempunyai kesempatan dan kekuatan untuk membantu dalam berkembangnya perekonomian, tapi disatu sisi ini juga bisa membuat kelemahan dan ancaman bagi perekonimian. Banyaknya pulau akan menjadi kekuatan dan kesempatan, mengapa begitu? Karena jika kita bisa menggali dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi perdagangan. Disatu sisi bisa menimbulkan ancaman apabila sumber daya yang ada disetiap pulau hanya dinikmati masyarakat itu sendiri.
B.   Mata Pencaharian
      Sebagian rakyat Indonesia kebanyakan berprofesi di bagian sektor pertanian atau agraris,kontribusi sektor pertanian masih merajai terhadap Gross Domestic Product, yang harus diperhatikan di sektor pertanian adalah bahwa yang dihasilkan relatife tidak memiliki nilai tambah tinggi.
C.   Sumber Daya Manusia
      Pada masa sebelum Orde Baru, Pertumbuhan penduduk masih sangat tinggi namun setelah awal Orde Baru perlahan pertumbuhan penduduk mulai dikurangi. Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh Indonesia yakni:
-         Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
-         Penyebaran yang kurang merata
-         Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk.
Pertumbuhan penduduk  yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi Negara, jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi.
D.   Investasi
     Suatu ekonomi yang tinggi dalam pencapaianya dibutuhkan terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, untuk sekarang masih sulit mengharapkan dana investasi dari masyarakat setempat. Untuk menanggulangi masalah tersebut kita menempuh upaya-upaya sebagai berikut:
-         Mengembagkan ekspor komoditi non-migas
-         Mengusahakan adanya pinjaman luarnegeri
-         Menciptakan Iklim Investasi yang menarik dan aman
-         Menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan pengkreditan.

Tuesday, January 1, 2013

Manajemen Produksi


Pengertian Manajemen Produksi  yaitu adalah suat usaha yang dilakukan untuk mencapai atau menuju suatu tujuan dengan mengordinasikan orang lain dengan menciptakan suatu produk.
Ada beberapa masalah dalam menaikan produktivitas :
1. Dibutuhkan perbaikan kerja untuk menambah daya produktivitas.
2. Sulitnya membaca segmen pasar  bergerak secara dinamis.

 Pengertian produksi adalah:

- suatu kegiatan atau proses yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
- kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, setengah jadi, barang industri, suku cadang maupun komponen-komponen penunjang.
- kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang atau jasa.


ada 2 jenis produksi, yaitu:


a. Produksi terus-menerus atau Continous processes Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barang tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin proses ini menghasilkan produk yang standar (massal)

b. Produksi yang terputus-putus atau Intermettent processes dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.

ada 4 jenis teknik produksi:


a.      Proses Analisis
Proses Analisis merupakan proses memisahkan atau memilah barang mentah dengan barang yang sejenisnya, contohnya adalah kegiatan pemisahan minyak berdasarkan nilai oktannya, atau kita bisa mengambil contoh kegiatan kerja yang dilakukan oleh Pertamina.
a.       Proses Ekstraktif
Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang berlangsung dengan cara pengambilan langsung bahan baku dari alam yang tersedia. Contoh kegiatan yang menerapkan proses ekstraktif adalah kegiatan penambangan minyak, penambangan emas, pertanian, dll.

b.     Proses EkstraktifProses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang berlangsung dengan cara pengambilan langsung bahan baku dari alam yang tersedia. Contoh kegiatan yang menerapkan proses ekstraktif adalah kegiatan penambangan minyak, penambangan emas, pertanian, dll.

c.     Proses Sintetis
Proses sintetis merupakan proses penggabungan, pencampuran, atau pengkombinasian bahan ke dalam suatu produk. Contohnya obat-obatan, bahan kimia, radio.
d.       Proses Pengubahan (Fabrikasi)
Proses fabrikasi atau pengubahan merupakan proses mengubah barang mentah menjadi barang yang siap pakai, biasanya menggunakan alat seperti mesin, dan hasil keluaran (output) dapat bervariasi. Misalnya proses menjahit kain hingga menjadi pakaian, proses pembuatan sepatu, dan sebagainya.